BSIP Sulawesi Tengah Jadi Narasumber SL Genta Organik “Pembuatan Pupuk Organik”
Gerakanan Tani Pro Organik (Genta organic) merupakan salah satu program Kementan dalam mendukung terwujudnya pertanian ramah lingkungan. Genta Organik diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk, sekaligus dapat memberikan nutrisi bagi unsur hara serta memperbaiki kesuburan tanah. memperbaiki kesuburan tanah, dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organic yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian
Untuk itu pada Rabu, 10 Mei 2023 bertempat di Sekretariat Poktan Semangat Baru dilaksanakan sekolah lapang dengan materi pembuatan pupuk organic dan BPSIP Sulawesi Tengah hadir sebagai narasumber. Kegiatan sekolah lapang diikuti sebanyak 30 orang peserta terdiri dari penyuluh Dinas tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Sigi, POPT, Penyuluh pendamping, dan kelompoktani pelaksanaan SL Genta organic.
Pada kesempatan tersebut dijelaskan manfaat penggunaan pupuk organic antara lain MenyuburkanTanah dalam Waktu Panjang (Dapat meningkatkan unsur hara dalam tanah secara alami, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan), Ramah Lingkungan (Kualitas tanah akan semakin bagus serta aman untuk kesehatan dan lingkungan), Menghemat Biaya Produksi (Pupuk organik dapat dibuat dari bahan yang ada di sekitar kita, seperti sampah daun, kotoran ternak, ataupun limbah rumah tangga), Meningkatkan Daya Simpan Air (Pupuk organik memiliki struktur yang mudah menyerap air sehingga air di permukaan tanah dapat diserap ke dalam tanah dan akar tanaman). Berdasarkan bentuknya pupuk organic dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cukup beragam dan dapat dilakukan secara aerobik maupun anaerobic, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Metode aerob dilakukan dengan bantuan sirkulasi udara (oksigen), sehingga prosesnya dilakukan dilingkungan terbuka. Sedangkan metode anaerob dilakukan tanpa bantuan oksigen, pada proses ini memerlukan mikroorganisme untuk mengurai bahan baku pupuk organic.
Selanjutnya dijelaskan cara pembuatan pupuk organic dan diakhiri dengan praktek. Peserta SL sangat antusias mengikuti kegiatan, ditandai dengan aktifnya petani bertanya dan mengikuti praktek. Semoga dengan adanya kegiatan ini petani dapat menerapkankan dikelompoknya masing-masing.